26 Desember 2008, saya dan teman-teman melakukan perjalanan ke timur, tepatnya sekitar 40 km dari Kota Delanggu yaitu tepatnya di lereng barat dari Gunung Lawu, di dusun Cetho, desa Ngargoyoso, kecamatan Jenawi, kabupaten Karanganyar.

Sebuah Keagungan dari Yang Maha Kuasa terhampar disini. Keindahan alam di lereng Gunung Lawu memang akan membuat kita terpesona. Disinilah akan kita temui perkebunan teh yang begitu luas menghampar. Perkebunan Teh pada bulan ini memang terlihat indah, layaknya hamparan permadani yang berwarna hijau. Pada sore itu, perkebunan teh banyak didatangi oleh pengunjung yang sedang menikmati liburan sekolah dan Hari Besar. Kebanyakan dari mereka berfoto-foto mengabadikan liburannya, seperti saya dan teman-teman yang baru pertama kali berada di perkebunan teh. Terlihat juga ada yang menikmati jagung bakar dan teh hangat sambil menunggu matahari terbenam. Setelah istirahat sebentar di perkebunan teh, kami melanjutkan perjalanan lagi. Sebenarnya kebun teh bukanlah tujuan utama kami, melainkan Candi Cetho. Perjalanan yang begitu berat karena jalan terus menanjak sekitar 6 km lagi. Sekitar 20 menit akhirnya kami berada tepat didepan pintu masuk dari Candi Cetho. Dengan membayar tiket masuk yang cuma Rp. 2500,-, kami memasuki pelataran Candi Cetho. Benar-benar menakjubkan pemandangan disekitar Candi Cetho ini yang masih begitu sakral bagi umat Hindu di-sekitar lereng Gunung Lawu ini.

Candi Cetho bagaikan Negeri Di Atas Awan, yang dibawahnya terlihat hamparan perbukitan dan perkebunan teh dengan latar belakang Gunung Lawu yang megah. Candi Cetho, seperti kebanyakan candi umat Hindu yang terbagi-bagi atas tingkatan. Sekilas Candi Cetho ini seperti bangunan Pura Umat Hindu yang ada di Bali. Di pelataran bawah kita akan melihat batuan yang menyerupai penyu raksasa, yang konon merupakan penjaga pintu masuk candi.
Kami beruntung sekali sore itu. Karena cuaca yang cerah sehingga kami bisa menikmati matahari terbenam dari atas candi. Begitu indah! Tak terasa hari sudah mulai gelap. Dan kami mulai melakukan perjalanan pulang dengan membawa oleh-oleh yang tak terlupakan di hati. Seperti Melangkah Di Atas Awan dan Menjemput Keindahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar